Penggunaan Bahan Bakar Beroktan Rendah Dapat Mempengaruhi lingkungan

Kebutuhan energi dewasa ini makin meningkat dengan seiring peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Pertamina merupakan perodusen bahan bakar nasional dituntut untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan bakar dalam negeri untuk menunjang kebutuhan masyarakat Indonesia. varian bahan bakar yang di tawarkan ada solar, pertamax, pertalite , serta premium.

Ketika kita membeli sebuah kendaraan, sebuah produsen kendaraan pasti memberikan sepesifikasi standar bahan bakar yang digunakan untuk mendapatkan performa kendaraan yang bagus dan tidak merusak kendaraan. Misalnya kendaraan berkapasitas 150 cc menggunakan bahan bakar premium dengan oktan 80 yang tidak disarankan oleh produsen, dengan kondisi demikian kondisi ruang bakar kekurangan kompresi,dan penggunaan secara berkelanjutan akan mengakibatkan penumpukan karbon pada kendaraan.

Pengunaan bahan bakar dengan oktan rendah selain memperpendek usia kendaraan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Jika di bandingkan peremium dengan  pertalite yang oktanya lebih tinggi itu akan mngakibatkan kualitas pembakaran sempurna berdampak pada performa kendraan, jarak tempuh dan yang paling penting ramah lingkungan.

Timbulnya isu pemanasan global yang berdampak pada kenaikan suhu sedikit demi sedikit dan terus menerus menjadikan sebuah kekhawatiran. Penebangan Hutan Lindung Sungai Wain dan kebakaran + 6,8 Ha (Thn 2016) yang menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai mengurangi panas dari sinar matahari.

Menipisnya lapisan ozon, Sebelum energi matahari mencapai bumi,energi tersebut akan difilter teterlebih dahulu.Terjadinya penipisan lapisan ozon salah satu penyebab adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es,air conditioner,bahan pendorong pada penyembur,pembuat buih,dan sebagai bahan pelarut.

Transportasi sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Dari total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).

 

Pentingnya penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan menjadi tantangan bagi Pertamina untuk meluncurkan Pertalite dan pertamax sebagai solusi. Pertalite dengan oktan 90 dan jumlah sulfur 500 ppm yang lebih sedikit dari premium berkisar 2000 ppm  mengakibatkan efisiensi pada kendaraan yang dapat diukur dari jarak tempuh yang lebih jauh dan ramah lingkungan.

Sedangkan pertamax sebagai varian tertinggi bahan bakar yang beredar di pasaran mengusung oktak 92 dengan sulfur 500 pmm yang sangat baik bagi kendaraan dan ditambah dengan tehnologi terbaru yang di gunakan pada varian tertinggi membuat kendaraan yang menggunaka bahan bakar ini sedikit menggurangi kekhawatiran terhadap penumpukan karbon yang timbul karena menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan dan kurang baiknya kualitas bahan bakar.

Pemahaman tentang pemilihan bahan bakar sangat mempengaruhi kelang sungan hidup kita dan anak cucu kita di masa depan. Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai dan beroktan tinggi itu juga merupakan bentuk semangat go green dan mengurangi dampak dari pemanasan gelobal akibat dari emisi gas buang kendaraan yang menyumbang effek pemanasan global.

Tentunya sebagai generasi millenial, yakni generasi yang melanjutkan estafet kepemimpinan menginginkan masa depan lebih baik. Sebagai  generasi milenial rasa kesadaran kita harus dipupuk mulai sekarang untuk hidup lebih mencintai bumi yang menjadi tempat tinggal kita. Millenial tidak sepatutnya terpaku pada gadget dengan berbagai fitur namun minim upaya - upaya kreatif untuk sambut masa depan.

Kuantitas millenial yang banyak harus dibarengi dengan kualitas yang baik, kualitas dalam diri millenial itu sendiri.Dengan menyalurkan semangat yang dimiliki, kemampuan berfikir yang kreatif diharapkan semakin banyak millenial yang sadar akan pentingnya ciptakan Langit Biru di masa depan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memakai BBM yang ramah lingkungan. Tak hanya itu, energi yang dimiliki millenial seharusnya bisa mengajak orang lain mampu dan mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik untuk lingkungan.Menjadi generasi yang keren adalah generasi yang mampu memperbaiki kondisi yang sudah ada meknjadi lebih baik lagi.

#Pertamina #Blogger #GenLangitBiru